Ini adalah pertama kalinya majalah tersebut tak memasukkan jajaran laptop buatan Apple ke dalam daftar tersebut. Ini artinya, masalah baterai yang ada terbilang serius.
"Laptop ini sukses melewati pengujian layar dan performa, namun dalam daya tahan baterai kami menemukan model-model ini mendapat hasil yang terlalu bervariasi dari pengujian satu dan lainnya," tulis Consumer Report dalam postingan blognya.Untuk sampai pada kesimpulan ini, Consumer Report menguji tiga model MacBook Pro berbeda yang mereka beli dari toko ritel. Hasilnya, seperti sudah disebutkan, daya tahan baterai setiap laptop tidak konsisten alias berbeda-beda, bahkan dalam laptop yang sama.
Sebagai contoh, MacBook Pro dengan Touch Bar dalam pengujian pertama mampu bertahan selama 16 jam, lalu berubah menjadi 12,75 jam dan terakhir menjadi 3,75 jam. Inkonsistensi ini juga terjadi pada model MacBook Pro yang lain.
Hasil pengujian yang sama juga terjadi pada sejumlah pengguna MacBook Pro lain. Mereka mengeluhkan daya tahan baterai laptop anyarnya tak konsisten, demikian dikutip detikINET dari Recode, Sabtu (24/12/2016).
"Apple menyebut komputer-komputer ini bisa beroperasi lebih dari 10 jam, namun sejumlah konsumen di forum support Apple melaporkan mereka cuma bisa menggunakan laptopnya selama 3-4 jam sebelum baterainya habis," tulis Consumer Report.Dalam pembaruan software terakhirnya, Apple menghilangkan penanda sisa baterai yang biasanya muncul di bagian kanan atas layar. Hal ini dilakukan Apple setelah muncul banyak keluhan soal daya tahan baterai yang tak konsisten.
Masalah baterai ini adalah satu dari sekian banyak keluhan soal laptop anyar Apple ini. Keluhan lainnya adalah hilangnya bermacam port pada laptop, karena Apple hanya menyediakan port USB-C, yang memaksa pengguna menggunakan bermacam dongle.