Inilah Masalah-Masalah Apple Setelah Trump Jadi Presiden AS
Kemenangan Donald Trump dalam Pemilu Presiden AS hari Selasa lalu mengejutkan berbagai pihak, tak terkecuali industri teknologi di Silicon Valley yang memandang pengusaha sekaligus bintang reality show itu dengan sebelah mata.
Apple selaku salah satu pemain terbesar di industri teknologi AS seringkali disinggung langsung oleh Trump saat kampanye, dari wacana memindahkan produksi iPhone ke dalam negeri hingga imbauan agar Apple melonggarkan sekuriti produknya.
Naiknya Trump ke kursi kepresidenan pun diprediksi bakal membawa sejumlah pengaruh buat Apple.
Apa sajakah itu? Berikut ini tiga di antaranya :
1. Repatriasi pajak. Sudah menjadi rahasia umum bahwa korporasi besar AS 'termasuk dari industri teknologi' gemar menyimpan duit di luar negeri demi menghindari pajak korporasi sebesar 35 persen. Kalau benar terwujud, maka kebijakan Trump terkait pengurangan pajak korporasi itu bakal berdampak posifit buat Apple, juga raksasa-raksasa teknologi lain, seperti Microsoft dan Google yang turut memarkir dana di luar negeri.
2. Pindah pabrik iPhone. Apple bekerja sama dengan Foxconn di China untuk memproduksi aneka gadget dan komputer buatannya. Hal ini membuat Trump meradang karena kegiatan produksi di luar negeri dipandang tak menguntungkan rakyat Amerika.
Sayang, janji Trump yang satu ini agaknya sulit terwujud karena terganjal sejumlah persoalan serius. Namun Trump mungkin punya 'senjata pamungkas' untuk memaksa Apple. Dia pernah mengungkapkan rencana untuk mengenakan tarif tinggi untuk barang impor dari China.
3. Melonggarkan keamanan. Februari lalu, Apple sempat berseteru dengan biro penyelidikan federal AS, FBI, lantaran perusahaan berlambang buah apel tergigit itu menolak membuka kunci iPhone yang dimiliki teroris dengan alasan melindungi privasi.
Donald Trump ikut nimbrung dalam debat yang memanas hingga melibatkan para pelaku lain di industri teknologi ini. Dia mengajak konsumen Amerika agar memboikot Apple sampai mau membuka kunci enkripsi iPhone dimaksud.