Di tengah rencana masifnya untuk mendirkan hingga 40 ritel tokonya di daratan Tiongkok, Apple dikabarkan juga berencana membangun fasilitas pusat riset dan pengembangan (R&D) miliknya di negara yang sama.
Digitimes melaporkan bahwa Apple bakal membangun fasilitas R&D barunya di Zhongguancun Science Park, Beijing, dengan total gelontoran dana investasi mencapai 100 juta–300 juta Yuan.
Apple dalam laporan itu bakal merekrut 500 orang pegawai untuk ditempatkan di pusat R&D baru miliknya yang kabarnya bakal digunakan untuk pengembangan hardware dan software komputer, serta teknologi lainnya.
The R&D center has a registered capital of CNY100 million (US$14.994 million), with total investment likely to reach CNY300 million in the future. The center plans to hire a total of 500 employees, focusing on the development of computer software and hardware products, communication, audio and video devices, as well as advanced technologies for consumer electronics products and the information industry.
Menurut jadwalnya, pusat R&D tersebut diharapkan bakal rampung pada akhir 2016 mendatang untuk segera digunakan tim insinyur dan bisnis buat meningkatkan penjualan produk dan layanan Apple.
Menariknya dalam laporan tersebut, mereka berencana membangun pusat R&D tambahan di Indonesia dan sejumlah negara lainnya, seperti India, Vietnam, dan Kanada, untuk mengoptimalkan penggunaan bahan lokal.
Pembangunan pusat R&D di Indonesia sebelumnya sempat digaungkan Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara akhir tahun lalu tanpa merinci kapan tepatnya hal itu bisa segera terwujud.
Kabar mengenai Apple bakal membuka kantornya di Indonesia bahkan mendapatkan konfirmasi dari Walikota Bandung Ridwan Kamil.
Dia mengatakan kota Bandung sudah menyiapkan lahan buat Apple berkantor.
Di luar AS, Apple saat ini memiliki pusat R&D di Jepang, Israel, dan juga Inggris.